Di sini, bumi ini. Pernah aku mengatakan, "Dimana-mana ada orang yang
baik". Itulah yang mesti aku ingat-ingat betul dan kusandingkan kepada
kalian. Tanpa mengurangi sedikit waktu kesibukan kalian, ada curahan rasa
-sahabat- yang kalian curahkan. Entah terpaksa atau tidak, terjelas raut
keikhlasan adalah penampakan yang jelas. Sehingga, keraguan tak mesti menjadi
perdebatan. Bintang sejati tujuan dari persuaan kita di tanah rantau.
Tentang, simpang-siur sebuah cakap adalah kewajaran. Tiada ada gading yang
tak retak, tiada pijak tak berbakat, tiada ucap yang tak khilaf. Referensi demi
referensi telah menjelaskan kebenaran adanya ini. Jadi, sebuah perajutan
kembali kisah dengan senyum canda mestilah disaji, bukan dengan cetus yang
meletus sehingga lahar-lahar mengotori lahan-lahan yang bersemi. Lihat saja,
beberapa perkampungan yang hilang sebab letusan gunung berapi yang sebelumnya
ditakutkan oleh mereka. Ada banyak dari mereka yang sedang merantau ke daerah
luar, merintih-menangis atau apa sejenisnya sebab perjumpaan dengan para
kerabat yang terpendam lahar tak dapat lagi diulang. Dalam kisah-kisah yang
dapat diambil pelajaran, bahwa semuanya akan kembali berpisah meski waktu yang
belum tentu (baca : belum diketahui).