Laman

Selasa, 25 Juni 2013

Ketika Mahasiswa Tampil di Media


Dewasa ini, mahasiswa semakin giat meningkatkan keterampilannya dalam segala bidang. Ini merupakan kabar gembira bagi seluruh institusi pendidikan. Geliat itu mulai tampak dari semakin banyaknya minta mahasiswa yang mengikuti berbagai bidang keterampilan. Namun yang sangat menonjol akhir-akhir ini berada pada bidang menulis.

Kegiatan menulis memang tiada seorang pun yang mampu luput darinya. Sejak pendidikan dasar bahkan sudah dituntut untuk melakukan keterampilan tersebut. Kemutlakan tersebut menjadi landasan awal untuk meningkatkan daya kreatifitasnya dalam sisi menulis tertentu. Baik bersifat fiksi maupun non fiksi (ilmiah).

Pada bidang ilmiah, Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Jendral Dikti, minat mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut terus meningkat. Di Universitas Sriwijaya misalnya, setelah pada tahun 2011 yang mengikuti program ini tidak mencapai 40 proposal, namun pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang significant. Tercatat lebih dari 100 proposal yang diajukan oleh mahasiswa.

          Tak kalah dengan ilmiah, peminat menulis fiksi pun sedang mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Di Inderalaya, hadirnya Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir sangat berperan penting dalam mensuplai pengetahuan dan wawasan mengenai fiksi. Bahkan tak jarang anggota FLP Ogan Ilir melahirkan karya yang tampil sebagai yang terbaik baik di tingkat provinsi maupun nasional. Bahkan tak sedikit dari anggota FLP di bumi Caram Seguguk yang notabene mahasiswa Universitas Sriwijaya ini sudah memiliki buku antologi secara nasional bahkan internasional.

            Dirasa tak berlebihan ketika mahasiswa yang sudah tampil di kancah nasional dan internasional melalui karyanya dalam bentuk buku antologi tampil di media. Seperti aktifitas FLP Ogan Ilir yang dimuat di majalah Story edisi November-Desember 2012 ini, atau tulisan mahasiswa Universitas Sriwijaya yang terbit di media cetak Metro Riau pada November lalu. Bukankah suatu kewajaran jikalau prosesi untuk memperkenalkan suatu kreatifitas melalui media? Bahkan jika dirasa perlu, hendaknya intitusi pendidikan yang membidanginya memberikan apresiasi setinggi-tingginya sebagai penghargaan sekaligus motivasi mahasiswa tersebut. Akhirnya dengan adanya apresiasi tersebut mahasiswa lain pun akan berlomba-lomba untuk meningkatkan kreatifitasnya tersebut.

Penulis dan Mahasiswa Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya

Inderalaya, 19 Desember 2012

*Artikel ini telah dipublikasikan di Ogan Ilir Ekspres pada 20 Desember 2013.

0 komentar:

Posting Komentar