Bismillahirahmanirrahim.
Rindu rasanya untuk kembali mengisi ‘Ruang Inspirasi’ ini. Sekian lama dan banyak rutinitas yang dikerjakan hingga akhirnya, alasan demi alasan terlontarkan yang meskinya tak begitu menjadi persoalan. Toh, mereka (baca : orang-orang sukses di sana) masih sempat menebar cerita meski agenda yang teramat menumpuk yang apabila itu ada padaku, mungkin aku akan sulit sekali berkutik.
Tak
perlu berkelit dengan hal itu, saat ini ada hal penting yang meski diceritakan.
Ya, kembali kisah yang sudah aku jalani. Memang kalau mau menceritakannya,
takkan cukup kata untuk menuliskannya, tak cukup kalimat untuk
mengungkapkannya, tak cukup wacana untuk menggambarkannya, tak cukup....
Seperti
‘status facebookku’ beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 25 Maret 2014. Aku
menuliskan perihal kelalaianku tentang aturan yang mestinya kupahami terlebih
dulu. Di sana aku menuliskannya, “Duh, kecolongan ternyata...”—pada cerita yang
sesungguhnya, awalnya aku menduga deadline
pengiriman berkas PKM-GT (Gagasan Tertulis) pada tanggal 27, sedangkan PKM-AI
(Artikel Ilmiah) pada tanggal 31. Melihat hal itu, sedari awal aku memfokuskan
untuk menyelesaikan terlebih dahulu PKM-GT. Akan tetapi faktanya, PKM-AI yang
harus dikirim paling lambat tanggal 27. Artinya, aku telah lalai dalam
memperhatikan aturan yang telah ditetapkan.
Berkenaan
dengan itu, PKM-AI yang saat itu baru terbuat sekitar 30%, harus diselesaikan
dalam kurun waktu 2 hari. Itupun belum ditambah embel-embel lainnya, misalnya
penyusunan dan tanda tangan yang membutuhkan pihak kampus (dosen pembimbing,
pihak fakultas, dan pihak Universitas, yang diwakili oleh Pembantu rektor III).
Waktu
berlalu begitu cepat, dan tangan-mata-pikiran-hati turut berpikir keras, berdoa
lebih banyak dari biasanya. Dalam sehari sudah 70-80% terselesaikan, dalam
artian tinggal beberapa hal lagi yang harus diselesaikan. Hingga bertepatan
pada tanggal 27, setelah menyelesaikan embel-embel yang harus lengkap. Aku sengaja
mengosongkan diri untuk memfokuskan melakukannya sebelum zuhur tiba. Pada kenyataannya,
hingga pukul 13.30 aku dan rekan sekelompok belum juga menyelesaikannya. Hingga
akhirnya ketika ashar berlalu, barulah bisa naskah itu lengkap yang bertepatan
aku lagi diperjalanan dari Palembang menjenguk Dosen Pembimbing yang lagi lemah
di Rumah Sakit Siti Khadijah.
Sekitar
pukul 20.00 wib, hujan turun deras mengguyuri bumi. Saat itu, aku masih berada
di tengah perjalanan yang bertepatan dengan itu bus yang aku tumpangi mengalami
kendala. Hingga habislah beberapa menit untuk membenarinya. Indralaya datang
dengan anugerah berlimpah. Hujan deras yang teramat sangat mengguyuri bumi ‘Carak
Seguguk’, hingga akhirnya aku bersama ari dan budi menyewa jasa angkutan yang
bernama ‘Bentor—Becak Motor’. Selama perjalanan pulang yang jika diukur
mencapai 2 kilometer itu, baju kami basah kuyup meskipun Bentor memiliki atap
untuk berteduh.
Sesampainya
di ‘ruang kecil’ yang menginspirasi bagiku, aku memiliki banyak hal yang meski
dikerjakan dengan segera. Akan tetapi, memenuhi kebutuhan ruhani dan biologis
sangatlah perlu untuk dilakukan lebih awal. Selebihnya, barulah menyelesaikan
apa yang hendak dilakukan. Sekitar pukul 21.30 wib, barulah aku memiliki
kesempatan yang luang untuk menyelesaikan pengiriman berkas PKM-AI via online
yang masih belum selesai diunggah rekan sekelompok dari sore hari. Melihat jam
yang ada di laptop sudah teramat malam itu, berarti aku hanya memiliki waktu
yang tak lebih dari 150 menit.
Seiring
dengan usaha yang keras, doa yang dihaturkan, dan mata berharap ada tulisan
unggahan berhasil, aku mencoba melakukan hal-hal yang sekiranya harus dilakukan
lainnya. Hingga bertepatan pukul 00:00, di website
SIM-LITABMAS terlihat masih 529 penjunjung yang juga masih berusaha untuk menyelesaikan
pengiriman berkas tersebut. Melihat dari itu, berarti sudah lewatlah waktu yang
telah ditetapkan untuk pengunggahan berkas PKM-AI. Artinya, untuk Maret yang
kedua beruntun (2013 dan 2014) dua proposal PKM gagal terunggah untuk ikut
serta dinilai kelayakan tulisannya oleh DIKTI. Kesemuaan ini ada satu hal yang
mesti diperhatikan, yaitu ‘Janganlah membiasakan diri
mengerjakan pada kondisi deadline. Ada kalanya The Power of kepepet dapat
dilakukan, pada suatu tertentu jurus itu tidak dapat digunakan. Jika perlu,
hindarilah jurus itu, ketika banyak waktu luang untuk menyelesaikan jauh-jauh
hari’.
Suasana
yang terulang kedua kalinya menjadikan cambuk yang teramat bagi diri ataupun
bagi sesiapa saja yang pada kesempatan sama belum berhasil mengunggah naskah
PKM-nya. Ada hal yang aku garisbawahi tepat pada malam ini, yaitu aku masih
mampu tersenyum dan lebih lapang menerima perjuangan yang sudah dilakukan
jauh-jauh hari (sebenarnya). Berbeda dengan tahun kemarin, muram wajah terlihat
jelas (yang bisa jadi belum terbiasanya diri dalam menerima kegagalan yang
padahal kenyataannya sudah berkali-kali menerima kegagalan pada sisi yang
berbeda-beda).
“Allah telah menyediakan rejeki di
lain tempat. Yakini itu. Seberapa bagusnya rencana yang telah kita susun, akan
tetapi atas izin-Nya lah bisa mencapai itu semua. Jikalau belum diizinkan,
Sebenarnya Ia sudah memiliki rencana yang jauh lebih indah untuk kita lebih
dari apa yang sudah kita rencanakan.”
Kata-kata
itu melingkar-lingkar dalam hatiku menjadi kesatuan yang utuh. Sikap positif
thinking pada-Nya lahir
begitu saja dari hati. Hal inilah meyakini, bahwa Allah belum mengizinkan hal ini
yang mungkin kurang baik untukku, akan tetapi Allah telah menyediakan bingkisan
keindahan yang akan aku terima suatu hari nanti yang melebihi keinginanku saat
ini.
Berkenaan
dengan PKM-AI yang gagal terunggah malam ini, lecutan hati tergerak cepat untuk
menyelesaikan PKM-GT yang saat ini sudah 95% selesai, tinggal proses
pengumpulan kembali dan pengunggahan. Terjelas, inilah kesempatan terakhir
PKM-ku sebelum aku menggunakan #Toga yang diinginkan secepatnya. Bismillah.
Kamar kos, Indralaya
28 Maret 2014
Di tengah malam yang berkabut tebal
emang terakhir mengunggahnya kapan kak?
BalasHapusKalau PKM-AI malam tadi Vita, untuk GT masih ada waktu 3 hari lagi. Insyaallah tinggal ttd adik-adik, dan penyusunan lalu dikirim.
BalasHapus#Bismillah.
sabar ka,,,certanya kk ngasih pelajaran buat vina,,soalnya sering bnget pake jurus the power of kepepet,,semngtt :)
BalasHapusInsyaallah Vina--tentunya, akan selalu bersemangat. Ups, selesaikanlah PKM-GT nya ya, periode selanjutnya monggo dibimbing adiknya. Kalau boleh saran, rancanglah PKM untuk bulan Oktober ini dari sekarang.
BalasHapusSemangaaaat....!!!
semangat ya kak Wahyu :) Insya Allah akan diberikan yang terbaik :)
BalasHapusInsyaallah, kan dah ada gurunya dari sana. --> Tunjuk @Vita.. ^_^
BalasHapus