Oleh : Wahyu Wibowo
Sungguh, kalap mata menatap hari
di pendar-sinar berhamburan bayang
yang kemarin, membumbui temu
ketika decap waktu mencandu
Selarasnya kail diseburkan ke sungai
menunggu goyang dan tarik ikan ke dalam
lalu lepas dengan mengupas makanan
di sejenak aku menyepi
melarung diri
kepada langit yang berseri
dan di pundak-pundak bumi
aku membagi
lirih, atas keluh yang membanjiri
lantas, jejak-jejak gagah
menghilang, meninggal nama
atas gelisah di episentrum jiwa
Indralaya, 9 10 Mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar