Oleh : Wahyu Wibowo
Dan aku tetap menyimpan rindu
dari sekian lama persembunyian
yang aku sendiri tak mampu membaca diri
Katup masih enggan membuka jendela hati
Sebagian suara-suara yang terdengar
mengoarkan kebahagiaan. Tak perduli
apalagi memerhati sisi lain yang tak
hentinya mengais dan mengemis kasih
Lantas, ruang-ruang pengap
adalah luka yang tak tergarap
apalagi terlihat untuk dilenyap
O, satu dua tiga tak memulai suara
dan rindu adalah nyawa yang
barangkali tepat untuk dihinggapi
Indralaya, 18 Januari 2013
Puisi ini juga bisa dibaca di Ruang Puisi Indonesia, Bengkel Puisi Swadaya Mandiri atau di facebook Wahyu Wibowo
0 komentar:
Posting Komentar