Laman

Senin, 14 April 2014

Semua Memiliki Hikmah Tersendiri



Bismillahirahmanirrahim.
Senin siang yang memancarkan aura bahagia melalui cerahnya. Dari pagi belum terlihat gelagat mendung yang mengotori cerahnya. Cerah yang memiliki makna, pun ketika mendung pastilah ada hal yang dimaksudkan pencipta akan kehadirannya. Bisa jadi mendung itu ada, sebab kegerahan yang menyelimuti setiap kujur tubuh. Hadirnya mendung yang disertai gerimis hadir sebagai penawar kegerahan itu.

Hari ini, berangkat dari tempat tidurku laptop menjadi ruang curhatku. Maksud curhat di sini tidak lain melakukan pendiskusian diri dalam rangka merangkaikan kata-kata untuk menyelesaikan apa saja yang mestinya diselesaikan. Terkhusus hari ini, tak lain dan tak bukan adalah rangkaian kata-kata yang menjurus kepada BAB I, II, maupun III. Tak lupa juga RPP, LKS, Lembar Validasi, serta soal-soal yang berhubungan dengan ini. Ini semua terangkum dalam #Skripsweet.


Sebenarnya, kondisi tubuh sedikit kurang mendukung dan terkadang kepala sekonyong-konyong merasakan denyutan yang keras. Ingin sekali rasanya membaringkan tubuh lebih dalam di tempat tidur tersebut. Akan tetapi, ada hal besar yang mengganjal pikiran sehingga akhirnya aku menyodorkan pandangan ke layar laptop sebab 5 minggu berlalu aku tak berkesempatan untuk menemui dosen yang akan membimbingku secara intensif. Sakit yang saat ini mendapatinya di usia yang tak kurang 63 tahun bisa jadi salah satu penyebabnya. Selain itu, kesibukan sebagai salah satu orang penting di fakultasku sehingga terkadang sulit sekali mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan hasil ketikan yang terus dicicil.

Selama jangka waktu tak kurang dari 5 minggu sudah aku berdiam diri di tempat. Dalam artian tidak bimbingan. Akan tetapi aku terus mencicil dan memperbaiki apa saja yang sekiranya bisa diperbaiki. Perihal kenapa aku belum juga berinisiatif menemui dosen pembimbing satunya, ini kesalahan diri yang teramat fatal. Berawal dari perkataan beliau yang mengatakan untuk menemui pembimbing kedua terlebih dahulu sebelum menemui beliau mengenai BAB II dan III. Hingga akhirnya aku baru tersadar ketika teguran Fathur yang mengungkapkan kondisi kepada pembimbing pertama akan kondisi yang dialami. Jujur, ini kesalahan dan kealfaan diri yang memang tak lepas dari kungkung ketakmengertian alur.

Jam di laptop sudah menunjukkan pukul 10.30 wib, sebuah sms dari Renita yang mengatakan dosen pembimbing yang sudah lama dinantikan kesembuhannya sudah hadir di kampus biru. Aku semakin bersemangat untuk segera pergi ke kampus yang kebetulan segala kebutuhan sudah selesai.

Menit ke menit terus berlalu mengikuti detak jarum jam berputar, aku setia duduk di kursi tunggu di depan dekanat menunggu kehadiran dosen yang katanya tadi ada. Di ruangan tersebut juga, sudah kutanyakan kepada bu Tari yang bekerja di ruangan pimpinan fakultas, mengatakan dosen tersebut belum menuju ke ruangannya. Akhirnya kami mencari informasi tentang keberadaan dosen tersebut yang diketahui sudah pulang. Bersama dengan Renita dan Jusnaida yang juga ingin menemui dosen tersebut, kami memutuskan untuk berusaha di hari esok.

Tentang bimbingan hari ini, sebanarnya aku bisa menemui dosen pembimbing pertama yang memiliki jadwal mengajar. Akan tetapi aku lebih memilih menyelesaikan dengan dosen kedua dulu sebelum menemui dosen pertama. Sehingga untuk kedua-duanya hari ini aku gagal menjumpai dan melanjutkan bimbingan #Sripsweetku.

“Semua memiliki hikmah masing-masing. Bahkan kejadian terburuk sekalipun. Jangan mengira segala hal yang dirasa kurang menguntungkan bagi kita tidak memiliki dampak yang baik. Disadari atau tidak, terdapat pelajaran yang tersirat di balik peristiwa tersebut. Maka, tangkaplah dengan cermat pelajaran tersebut.”

 Begitulah kira-kira kalimat yang sering kudengar dari orang tua, guru, maupun teman sekalipun. Menyadarkanku perihal sebuah hikmah yang terkadung atas segala peristiwa yang dialami. Jikalau ingin memperbaiki diri, setidaknya mencoba menyelami pelajaran yang terkadung tersebut.

Semoga hati dan pikiran ini selalu terbuka untuk mempelajari hal-hal yang dijumpai dalam kehidupan ini. Terjelas salah satu pelajaran yang diperoleh pada hari ini adalah selangkah lebih baik dibanding hari-hari sebelumnya dengan memperbaiki kata-kata dan mempersiapkan segala hal yang dibawa untuk bimbingan walaupun memberikan cerita yang kurang beruntung akibat keterlambatan diri.

Semoga bermanfaat.

Lantai 3 Dekanat FKIP Unsri, 14 April 2014
Wahyu Wibowo


0 komentar:

Posting Komentar