Laman

Selasa, 25 Juni 2013

Mahakarya Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya


            Tingkat kreatifitas memang tiada batasnya. Hal ini terbukti dari puluhan mahasiswa pendidikan matematika Universitas Sriwijaya (Unsri) yang berhasil membuat buku kumpulan puisi, cerpen, dan komik matematika. Tanpa membatasi ruang yang sedang diarungi dan kekreatifitasan yang seharusnya dimiliki semua mahasiswa, mereka berhasil menggabungkan itu semua ke dalam sebuah tulisan.
Mahasiswa yang hampir sebagian besar tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir ini dan Komunitas Sastra Unsri ini berhasil menggungkapkan keindahan matematika dengan tulisan dan lukisan. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi dengan keinginan yang keras dan melahirkan pandangan berbeda mengenai matematika maka ini merupakan kewajiban. Sehingga menjadi pelecut tersendiri untuk memberikan yang terbaik.
Buku ini sudah menyebar ke Indonesia, terkhusus di pulau Sumatera dan Jawa. Dari sastrawan, penyair, pemerhati budaya, pemerhati pendidikan, masyarakat, bahkan para siswa sangat antusias memiliki buku ini. Buku ini sudah dilaunching pada saat Talkshow kepenulisan FLP Sumatera Selatan yang mendatangkan penulis nasional Afifa Afrah dan Azzura Dayana pada 26 Mei 2013 di Aula DPRD Sumatera Selatan.
 Fhoto di atas merupakan penyerahan buku "Telaga Kata Matematika" kepada Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan pada pembukaan Mathematic Education Fair 2013.
Berikut ini gambaran mengenai mahakarya mahasiswa pendidikan matematika Universitas Sriwijaya.

Sekapur Sirih Buku "Telaga Kata Matematika"
Permulaan adalah gerak langkah pertama sebagai pendiferensialan misi untuk mencapai suatu tujuan mulia. Langkah pertama inilah yang dapat dianalogikan sebagai bermulanya dengan kaki kanan, lalu langkah kedua dari kiri akan mengikuti, hingga keberlangsungan yang tak terhingga jumlah.
Permulaan juga merupakan kabar gembira bagi penggeliat, penikmat, atau pemerhati untuk mendalami hal yang nantinya mampu meningkatkan pengetahuan ke tingkat langit. Jika selama ini hanya mendalami pendasaran yang ada di bumi, tidak salah dan memang harus diupayakan untuk menuju tingkat yang lebih.
***
Alfa
Seraya melafazkan Bismillahirahmanirrahim dalam muqodimmah, permulaan dalam menjejakan mimpi dimulai.
***
Beta
            Ketika berbicara angka-angka yang terangkum dalam matematika, selintas saja akan muncul di benak mengenai kengeriannya. Seolah menjadi musuh yang sangat buas yang dengan tingkahnya akan melahirkan ketakutan berlebih. Tak pelak, jangankan mau memahami secara seksama tentangnya, mendekatipun serasa segan. Sebab plakat “menakutkan” sudah tercap sejak awal, sehingga butuh proses untuk mengintegralkan rasa takut menjadi sahabat sejati yang menyenangkan.
***
Gamma
Adalah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) Unsri yang menjadi kreator dan inspirator melalui keterampilan imajinatif dan inovatif dalam mengubah status “menakutkan” angka-angka matematika menjadi hal yang menarik dan memiliki daya “pikat” tersendiri, yang akhirnya keangkeran matematika dalam penyajiannya tidak akan dijumpai lagi. Tentunya dengan memperhatikan keseimbangan antara nilai yang terkandung dalam matematika dan budaya bangsa di bumi Zamrud Khatulistiwa ini. Tetapi, akhir-akhir ini seolah kacang lupa dengan kulitnya, generasi lanjutan mulai melupakan budaya bangsa tersebut. Tak lain dan tak bukan adalah menulis fiksi.
Adapun keterampilan imajinatif dan inovatif tersebut yaitu membuat buku antologi kumpulan puisi, cerpen, dan komik dengan tema dan menggunakan kata-kata matematika. Dilihat dari segi psikologis, terdapat perbedaan antara penggagasan ide ini dan profesi pendidikan yang sedang dijalani. Justru perbedaan inilah yang membangkitkan gairah untuk mempelajari dari segala hal. Bersebab sebagai pendidik nantinya, harus multi talenta yang suatu kewajiban untuk memperbaiki bangsa.
***
Delta
“Telaga Kata Matematika” adalah tajuk yang dipilih dalam penyelesaian prosesi peningkatan keterampilan imajinatif dan inovatif keluarga Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA). Dengan maksud buku antologi ini menjadi ruang, rumah, tempat, atau apa pun namanya, sejenis dengan limpahan kebaikan –telaga- bagi semua orang. Ada pula –kata- dan –matematika- yang dimaksudkan bahwa dalam buku antologi ini terhimpun dari kata-kata matematika yang menakjubkan dan memiliki daya pikat dengan susunannya. Entah itu berbentuk puisi, cerpen, bahkan komik matematika.
***
Epsilon
Suatu langkah awal dalam memajukan budaya bangsa ini, berharap nantinya mampu melahirkan motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam segala hal. Sebagai pemilik fungsi -Agen of Change- rasanya tuntutan tersebut tidak salah dan menyalahkan ditujukan kepada mahasiswa khususnya. Tentunya harus terus dimonitoring, dibina, dan diapresiasi dari pihak kampus. Akhirnya akan lahir dari sini peradaban emas.
***
Omega
Bersamaan 18 huruf Yunani yang terlewati, tak bermaksud untuk mengurangi gairah untuk mengukir sejarah. Melainkan dengan pemantapan untuk menuju tujuan yang kongkrit. Tentunya dalam penyajian yang diberikan dalam buku ini terdapat selautan salah dan kekurangan, sebagai mahasiswa yang dalam proses pembelajaran minta maaf yang tak terhingga jumlahnya, disertai mengharap bimbingan untuk menuju yang lebih baik lagi.

Inderalaya, Desember 2012
 Penggagas


 Wahyu Wibowo

Pandangan Untuk Buku "Telaga Kata Matematika
            “Matematika dan sastra adalah dua mahakarya yang saling melengkapi. Matematika mengasah ketajamanbernalar dan sastra mengasah ketajaman bernaluri. Di dalam matematika ada soal cerita. Di dalam sastra ada puisi matematika. Telaga Kata Matematika adalah muara dari dua sungai, yaitu sungai matematika dan sungai sastra. Dengan nalar yang tajam dan naluri yang tajam pula, mari kita salami telaga ini.
~Drs. Purwoko, M.Si. ~
Dosen Pendidikan Matematika Unsri
“Karya dari buku ini merupakan kelauran pemikiran yang luar biasa. Sebuah karya yang diracik begitu “abstrak indah” yang mengaitkan matematika dengan perasaan gelora penulis ini.”
~ Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd. ~
Dosen Pendidikan Matematika Unsri

“Buku yang ada di tanganmu ini merupakan kamus matematika yang dramatis. Kelogisannya membuat kening saya berkerut di awal jumpa dan akhirnya menggeser bibir hingga membentuk simetris 2 cm setiap menghabisi lembarnya. Ternyata matematika banyak referensi kata untuk ekspresi rasa. Ramuan ilmiah dan sastra ini kuberi satu predikat. Selamat menikmati, #rujak made in HIMMA!”
~ Rounnisa Aminy ~
Mahasiswa Pendidikan Biologi Unsri dan pecandu sastra

“Lewat buku ini para penulis sukses memperlihatkan sisi-sisi cantik matematika, baca dan temukan kejutan-kejutan di dalamnya.”
~ RizaAgustiani, S.Pd., M.Pd. ~
Dosen Pendidikan Matematika Unsri

“Kreativitas — yang dalam buku ini disebut sebagai ketrampilan imajinatif dan inovatif— yang tinggi adalah harta karun untuk menjadi guru-guru yang inspiratif dan memotivasi peserta didik. Buku ini telah menunjukkan kepada kita, betapa luas dan merdekanya kreativitas sebagai pekerjaan otak kanan telah menjadikan pekerjaan otak kiri lebih bermakna luas, mudah dan menyenangkan untuk dimengerti, lalu akhirnya dicintai. Bahkan kata-kata dan rumus matematis itu wujud indah beraura kala dieksplorasi untuk mengisi dan lekat dalam ruang cinta manusia. Ilmu pengetahuan bukan sebatas angka. Inspiring…”
~ Zakyzahra Tuga  ~
Founder of  Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club

“Para mahasiswa calon guru ini terbukti mampu mengekuivalenkan kerja otak kiri dan kanan mereka. Tak hanya berkutat dengan rumus, simbol juga angka, imajinasi yang tertuang dalam tiap kata di buku ini layak menjadi bukti kemampuan mereka itu.”
~ Ades Erlisa ~
Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir

“Membaca -Telaga Kata Matematika- saya menemukan semacam kata kunci; antara mudah dan dimudah-mudahkan, di sela permainan dan dipermainkan. Tapi 1800 dari hipotesis saya itu, ternyata Matematika adalah metafora yang asri. Tak pernah terbayangkan bahkan mungkin oleh Anda, bahwa sekumpulan manusia angka-angka masuk ke bangun ruang kata-kata (sastra). Tapi Wahyu Wibowo dkk telah merealisasikannya. Selain cerpen dan puisi, buku ini juga dikhatami oleh 2 karya komik yang perlahan mengurangi ketakutan kita akan aroma Matematika. Maka dari titik manapun kaki bertolak, pintu-pintu sastra selalu diap untuk dimasuki.”
~ Muhammad Asqalani eNeSTe ~
Penyair Riau dan penulis buku kumpulan puisi “Abusia”

"Telaga Kata Matematika mengingatkan saya pada sebuah pelajar matematika yang menjadi momok bagi pelajar pada umumnya. Di kumpulan cerita ini Wahyu Wibowo dkk mampu meramu kata demi kata dan memberikan ulasan pada tokoh. Di sini, penulis mengingatkan saya pada pelajaran matematika dengan tokoh-tokoh yang ada menggunakan bilangan dalam matematika pada umumnya. Telaga Kata Matematika ini wajib di baca semua pembaca. Selamat, Wahyu Wibowo dkk! Karya ini begitu apik!”
~ Eric Keroncong ~
Penulis Novel “Aku Ingin Sekolah Lagi”

            “Unik dan menarik, itulah yang saya rasakan ketika pertama kali membaca buku ini. Wahyu Wibowo, dkk menyajikan karya yang berbeda dari yang sudah-sudah, karya sastra yang sangat kental dengan aroma matematika. Ada himpunan, sinus, cosinus dan angka-angka dalam puisi yang disajikan. Ada akar pangkat dua, persamaan kuadrat dan rumus-rumus phytagoras  dalam cerpen yang disuguhkan. Plus cerita bergambar (komik) yang tetap mengusung nuansa matematika. Yang menyukai matematika, pasti mencintai buku yang sama sekali bukan buku matematika ini. Pencinta sastra, pasti menemukan sesuatu yang berbeda setelah membacanya. Selamat atas ide yang brilian ini!”
~ Uda Agus ~
 Penulis yang juga menyukai matematika

“Matematika berkolaborasi dalam fiksi dan puisi tak gampang untuk dipadukan, selain melewati aturan-aturan puisi dan etestikanya, bahasa matematika juga harus memiliki arti pemaknaan sendiri. Buku ini bisa dijadikan referensi baru.”
~ Ady Azzumar ~
Penyair Sumatera Selatan 

“-Pemuda dan kreativitas sepertinya sudah menjadi satu kesatuan. Tiada hari tanpa pergerakan perubahan dan pemikiran-pemikiran cerdas dalam menyikapi kepungan realita-. Begitulah keyakinan tersebut terlahir kembali saat membaca naskah -Telaga Kata Matematika- bagaimana tidak? Dalam keseharian pengaminan umum sering mengkotak-kotakkan disiplin ilmu eksakta dan noneksakta seakan keduanya memang sangat berlawanan, sebagaimana malam dan siang hari. Akan tetapi di tangan para penggiat sastra muda yang mengikat kebersamaan dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI ini, ternyata lain jadinya. Berbagai macam karya terdiri dari puisi, cerpen dan komik matematik  layak dikaji, diapresiasi bahkan dicuri ilmunya karena telah mampu memasukkan dunia eksakta menjadi dunia yang imajinatif tanpa menghilangkan ke-eksakta-annya. Seperti dalam prakata, Wahyu menulis lambang-lambang matematika: Alfa, Beta, Gamma, Delta, Omega yang dipoles dengan sangat menarik. Saya menyambut bahagia prakasa cerdas dari Himpunan Mahsiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI. Insya Allah ini akan dicatat di hati pembaca, termasuk saya.
~ Muhammad Rois Rinaldi ~
Ketua Komite Sastra Cilegon-Banten

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-==-=-=-=-=-=

Buku "Telaga Kata Matematika" merupakan buku kumpulan Puisi, Cerpen, dan Komik yang bertema dan kata-kata Matematika dari 49 penulis/mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya, dengan rincian:
Judul     : Telaga Kata Matematika
Penulis  : Wahyu Wibowo, dkk
halaman:  140 + vii halamani
harga    :  Rp. 25.000,- (termasuk ongkos kirim)

Pemesanan dapat dilakukan melalui sms/telpon ke:
Wahyu Wibowo (0877 9744 7178).

Semoga buku "Telaga Kata Matematika" ini memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai dunia "Matematika". Amin..


0 komentar:

Posting Komentar