Tingkat
kreatifitas memang tiada batasnya. Hal ini terbukti dari puluhan mahasiswa
pendidikan matematika Universitas Sriwijaya (Unsri) yang berhasil membuat buku
kumpulan puisi, cerpen, dan komik matematika. Tanpa membatasi ruang yang sedang
diarungi dan kekreatifitasan yang seharusnya dimiliki semua mahasiswa, mereka
berhasil menggabungkan itu semua ke dalam sebuah tulisan.
Mahasiswa yang hampir sebagian
besar tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir ini dan Komunitas
Sastra Unsri ini berhasil menggungkapkan keindahan matematika dengan tulisan
dan lukisan. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi dengan
keinginan yang keras dan melahirkan pandangan berbeda mengenai matematika maka
ini merupakan kewajiban. Sehingga menjadi pelecut tersendiri untuk memberikan
yang terbaik.
Buku ini sudah menyebar ke Indonesia, terkhusus di pulau Sumatera dan Jawa. Dari sastrawan, penyair, pemerhati budaya, pemerhati pendidikan, masyarakat, bahkan para siswa sangat antusias memiliki buku ini. Buku ini sudah dilaunching pada saat Talkshow kepenulisan FLP Sumatera Selatan yang mendatangkan penulis nasional Afifa Afrah dan Azzura Dayana pada 26 Mei 2013 di Aula DPRD Sumatera Selatan.
Fhoto di atas merupakan penyerahan buku "Telaga Kata Matematika" kepada Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan pada pembukaan Mathematic Education Fair 2013.
Berikut ini gambaran mengenai
mahakarya mahasiswa pendidikan matematika Universitas Sriwijaya.
Sekapur
Sirih Buku "Telaga Kata Matematika"
Permulaan
adalah gerak langkah pertama sebagai pendiferensialan misi untuk mencapai suatu
tujuan mulia. Langkah pertama inilah yang dapat dianalogikan sebagai bermulanya
dengan kaki kanan, lalu langkah kedua dari kiri akan mengikuti, hingga
keberlangsungan yang tak terhingga jumlah.
Permulaan
juga merupakan kabar gembira bagi penggeliat, penikmat, atau pemerhati untuk
mendalami hal yang nantinya mampu meningkatkan pengetahuan ke tingkat langit.
Jika selama ini hanya mendalami pendasaran yang ada di bumi, tidak salah dan
memang harus diupayakan untuk menuju tingkat yang lebih.
***
Alfa
Seraya melafazkan
Bismillahirahmanirrahim dalam muqodimmah, permulaan dalam menjejakan mimpi
dimulai.
***
Beta
Ketika berbicara angka-angka yang terangkum dalam matematika, selintas saja
akan muncul di benak mengenai kengeriannya. Seolah menjadi musuh yang sangat
buas yang dengan tingkahnya akan melahirkan ketakutan berlebih. Tak pelak,
jangankan mau memahami secara seksama tentangnya, mendekatipun serasa segan.
Sebab plakat “menakutkan” sudah tercap sejak awal, sehingga butuh proses untuk
mengintegralkan rasa takut menjadi sahabat sejati yang menyenangkan.
***
Gamma
Adalah
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) Unsri yang menjadi kreator dan
inspirator melalui keterampilan imajinatif dan inovatif dalam mengubah status
“menakutkan” angka-angka matematika menjadi hal yang menarik dan memiliki daya
“pikat” tersendiri, yang akhirnya keangkeran matematika dalam penyajiannya
tidak akan dijumpai lagi. Tentunya dengan memperhatikan keseimbangan antara
nilai yang terkandung dalam matematika dan budaya bangsa di bumi Zamrud
Khatulistiwa ini. Tetapi, akhir-akhir ini seolah kacang lupa dengan kulitnya,
generasi lanjutan mulai melupakan budaya bangsa tersebut. Tak lain dan tak
bukan adalah menulis fiksi.
Adapun
keterampilan imajinatif dan inovatif tersebut yaitu membuat buku antologi
kumpulan puisi, cerpen, dan komik dengan tema dan menggunakan kata-kata
matematika. Dilihat dari segi psikologis, terdapat perbedaan antara penggagasan
ide ini dan profesi pendidikan yang sedang dijalani. Justru perbedaan inilah
yang membangkitkan gairah untuk mempelajari dari segala hal. Bersebab sebagai
pendidik nantinya, harus multi talenta yang suatu kewajiban untuk memperbaiki
bangsa.
***
Delta
“Telaga
Kata Matematika” adalah tajuk yang dipilih dalam penyelesaian prosesi
peningkatan keterampilan imajinatif dan inovatif keluarga Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Matematika (HIMMA). Dengan maksud buku antologi ini menjadi ruang,
rumah, tempat, atau apa pun namanya, sejenis dengan limpahan kebaikan –telaga-
bagi semua orang. Ada pula –kata- dan –matematika- yang dimaksudkan bahwa dalam
buku antologi ini terhimpun dari kata-kata matematika yang menakjubkan dan
memiliki daya pikat dengan susunannya. Entah itu berbentuk puisi, cerpen,
bahkan komik matematika.
***
Epsilon
Suatu
langkah awal dalam memajukan budaya bangsa ini, berharap nantinya mampu
melahirkan motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam segala hal. Sebagai
pemilik fungsi -Agen of Change-
rasanya tuntutan tersebut tidak salah dan menyalahkan ditujukan kepada
mahasiswa khususnya. Tentunya harus terus dimonitoring, dibina, dan diapresiasi
dari pihak kampus. Akhirnya akan lahir dari sini peradaban emas.
***
Omega
Bersamaan
18 huruf Yunani yang terlewati, tak bermaksud untuk mengurangi gairah untuk
mengukir sejarah. Melainkan dengan pemantapan untuk menuju tujuan yang
kongkrit. Tentunya dalam penyajian yang diberikan dalam buku ini terdapat
selautan salah dan kekurangan, sebagai mahasiswa yang dalam proses pembelajaran
minta maaf yang tak terhingga jumlahnya, disertai mengharap bimbingan untuk
menuju yang lebih baik lagi.
Inderalaya, Desember 2012
Penggagas
Wahyu
Wibowo
Pandangan Untuk Buku "Telaga Kata Matematika
“Matematika dan sastra adalah dua
mahakarya yang saling melengkapi. Matematika mengasah ketajamanbernalar dan
sastra mengasah ketajaman bernaluri. Di dalam matematika ada soal cerita. Di
dalam sastra ada puisi matematika. Telaga Kata Matematika adalah muara dari dua
sungai, yaitu sungai matematika dan sungai sastra. Dengan nalar yang tajam dan
naluri yang tajam pula, mari kita salami telaga ini.
~Drs. Purwoko, M.Si. ~
Dosen Pendidikan Matematika
Unsri
“Karya
dari buku ini merupakan kelauran pemikiran yang luar biasa. Sebuah karya yang
diracik begitu “abstrak indah” yang mengaitkan matematika dengan perasaan
gelora penulis ini.”
~ Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd. ~
Dosen Pendidikan Matematika
Unsri
“Buku
yang ada di tanganmu ini merupakan kamus matematika yang dramatis. Kelogisannya
membuat kening saya berkerut di awal jumpa dan akhirnya menggeser bibir hingga
membentuk simetris 2 cm setiap menghabisi lembarnya. Ternyata matematika banyak
referensi kata untuk ekspresi rasa. Ramuan ilmiah dan sastra ini kuberi satu
predikat. Selamat menikmati, #rujak made
in HIMMA!”
~ Rounnisa Aminy ~
Mahasiswa Pendidikan Biologi
Unsri dan pecandu sastra
“Lewat
buku ini para penulis sukses memperlihatkan sisi-sisi cantik matematika, baca
dan temukan kejutan-kejutan di dalamnya.”
~ RizaAgustiani, S.Pd., M.Pd.
~
Dosen Pendidikan Matematika
Unsri
“Kreativitas
— yang dalam buku ini disebut sebagai ketrampilan imajinatif dan inovatif— yang
tinggi adalah harta karun untuk menjadi guru-guru yang inspiratif dan
memotivasi peserta didik. Buku ini telah menunjukkan kepada kita, betapa luas
dan merdekanya kreativitas sebagai pekerjaan otak kanan telah menjadikan
pekerjaan otak kiri lebih bermakna luas, mudah dan menyenangkan untuk
dimengerti, lalu akhirnya dicintai. Bahkan kata-kata dan rumus matematis itu
wujud indah beraura kala dieksplorasi untuk mengisi dan lekat dalam ruang cinta
manusia. Ilmu pengetahuan bukan sebatas angka. Inspiring…”
~ Zakyzahra
Tuga ~
Founder of Sanggar
Kepenulisan Pena Ananda Club
“Para
mahasiswa calon guru ini terbukti mampu mengekuivalenkan kerja otak kiri dan
kanan mereka. Tak hanya berkutat dengan rumus, simbol juga angka, imajinasi
yang tertuang dalam tiap kata di buku ini layak menjadi bukti kemampuan mereka
itu.”
~ Ades Erlisa ~
Ketua Forum Lingkar Pena (FLP)
Ogan Ilir
“Membaca
-Telaga Kata Matematika- saya menemukan semacam kata kunci; antara mudah dan
dimudah-mudahkan, di sela permainan dan dipermainkan. Tapi 1800 dari
hipotesis saya itu, ternyata Matematika adalah metafora yang asri. Tak pernah
terbayangkan bahkan mungkin oleh Anda, bahwa sekumpulan manusia angka-angka
masuk ke bangun ruang kata-kata (sastra). Tapi Wahyu Wibowo dkk telah
merealisasikannya. Selain cerpen dan puisi, buku ini juga dikhatami oleh 2
karya komik yang perlahan mengurangi ketakutan kita akan aroma Matematika. Maka
dari titik manapun kaki bertolak, pintu-pintu sastra selalu diap untuk
dimasuki.”
~ Muhammad Asqalani eNeSTe ~
Penyair Riau dan penulis buku
kumpulan puisi “Abusia”
"Telaga
Kata Matematika mengingatkan saya pada sebuah pelajar matematika yang menjadi
momok bagi pelajar pada umumnya. Di kumpulan cerita ini Wahyu Wibowo dkk mampu
meramu kata demi kata dan memberikan ulasan pada tokoh. Di sini, penulis
mengingatkan saya pada pelajaran matematika dengan tokoh-tokoh yang ada
menggunakan bilangan dalam matematika pada umumnya. Telaga Kata Matematika ini
wajib di baca semua pembaca. Selamat, Wahyu Wibowo dkk! Karya ini begitu apik!”
~ Eric Keroncong ~
Penulis Novel “Aku Ingin
Sekolah Lagi”
“Unik dan menarik, itulah yang saya
rasakan ketika pertama kali membaca buku ini. Wahyu Wibowo, dkk menyajikan
karya yang berbeda dari yang sudah-sudah, karya sastra yang sangat kental dengan
aroma matematika. Ada himpunan,
sinus, cosinus dan angka-angka dalam puisi yang disajikan. Ada akar pangkat dua, persamaan kuadrat dan
rumus-rumus phytagoras dalam cerpen yang disuguhkan. Plus
cerita bergambar (komik) yang tetap mengusung nuansa matematika. Yang menyukai
matematika, pasti mencintai buku yang sama sekali bukan buku matematika ini.
Pencinta sastra, pasti menemukan sesuatu yang berbeda setelah membacanya.
Selamat atas ide yang brilian ini!”
~ Uda Agus ~
Penulis yang juga menyukai matematika
“Matematika
berkolaborasi dalam fiksi dan puisi tak gampang untuk dipadukan, selain
melewati aturan-aturan puisi dan etestikanya, bahasa matematika juga harus
memiliki arti pemaknaan sendiri. Buku ini bisa dijadikan referensi baru.”
~ Ady Azzumar ~
Penyair Sumatera Selatan
“-Pemuda
dan kreativitas sepertinya sudah menjadi satu kesatuan. Tiada hari tanpa
pergerakan perubahan dan pemikiran-pemikiran cerdas dalam menyikapi kepungan
realita-. Begitulah keyakinan tersebut terlahir kembali saat membaca naskah
-Telaga Kata Matematika- bagaimana tidak? Dalam keseharian pengaminan umum
sering mengkotak-kotakkan disiplin ilmu eksakta dan noneksakta seakan keduanya
memang sangat berlawanan, sebagaimana malam dan siang hari. Akan tetapi di
tangan para penggiat sastra muda yang mengikat kebersamaan dalam Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI ini, ternyata lain jadinya.
Berbagai macam karya terdiri dari puisi, cerpen dan komik matematik layak
dikaji, diapresiasi bahkan dicuri ilmunya karena telah mampu memasukkan dunia
eksakta menjadi dunia yang imajinatif tanpa menghilangkan ke-eksakta-annya.
Seperti dalam prakata, Wahyu menulis lambang-lambang matematika: Alfa, Beta,
Gamma, Delta, Omega yang dipoles dengan sangat menarik. Saya menyambut bahagia
prakasa cerdas dari Himpunan Mahsiswa Pendidikan Matematika (HIMMA) UNSRI.
Insya Allah ini akan dicatat di hati pembaca, termasuk saya.
~ Muhammad Rois Rinaldi ~
Ketua Komite Sastra
Cilegon-Banten
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-==-=-=-=-=-=
Buku
"Telaga Kata Matematika" merupakan buku kumpulan Puisi, Cerpen, dan
Komik yang bertema dan kata-kata Matematika dari 49 penulis/mahasiswa Pendidikan
Matematika Universitas Sriwijaya, dengan rincian:
Judul
: Telaga Kata Matematika
Penulis : Wahyu Wibowo,
dkk
halaman: 140 + vii
halamani
harga : Rp.
25.000,- (termasuk ongkos kirim)
Pemesanan dapat dilakukan
melalui sms/telpon ke:
Wahyu Wibowo (0877 9744 7178).
Semoga buku "Telaga Kata
Matematika" ini memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai dunia
"Matematika". Amin..
0 komentar:
Posting Komentar