Laman

Jumat, 21 Juni 2013

Dua Pintu Depan Jiwa



Oleh : Wahyu Wibowo

Pun antara dua pilihan mendatangi jiwa
bilah-bilah menanyai dengan mereka mesra
Karena bilah tau tentangnya
garis-garis merah membahana
dan penuturan mematuk hingga tergeletak kelak
mata membelalak. Kepak badan kiri-kanan
melawan pegangan itu akan dirasa sia

Pun perbandingan turut serta
dalam penentuan hendak ditetap
bersandi lanskap tanpa akhir peratapan
karena bumi pijak pun enggan melihat bulir tangisan

Bejibun tahta bejibun mahligai
pada lorong-lorong penuh rona


*Puisi ini dipublikasikan di Kumcer.com (5 Juni 2013 ) dan Eramadina.com (3 Juni 2013)

0 komentar:

Posting Komentar