Laman

Rabu, 26 Juni 2013

Tengadah Cinta








Oleh : Wahyu Wibowo

Kesekian pagi mencumut diri dari kelelapan
Bukan! sesekali bukan lelap, tapi mesra buaian malam
yang tak berujung jika sentuhan
tak kunjung mengunjung

Lalu sekurung diri dari lesapan detik
di pelataran. Mengais benak untuk beranjak dalam diam
dan beri secarik tegur atas nikmatnikmat
yang menjulur di setiap hembusan nafas

Kepada embunembun yang menyentuh
ke helai hati.dan semayam cinta
menasbihkan lingkar mewangi
tergerak diri untuk tengadah
cinta pada Rabbi

Indralaya, 13 Mei 2012
Beranda hati

*Puisi ini dipublikasikan dalam rumah sastra nasional "Bengkel Puisi Swadaya Mandiri".

0 komentar:

Posting Komentar