Laman

Jumat, 21 Juni 2013

Rona Alam Semesta


 Oleh : Wahyu Wibowo

Segala prahara termasuk darah dan bara
adalah warna. ketika pertama menghirup udara
di muka bumi. tempat pijak paling berisi
kisah-kisah membawa diri pada Ilahi

Lalu di puncak diri. tersenyum burung-burung
menebar salam langit. melukis sayang pelangi.
dan mengiringi angin-angin yang menyentuh lembut
tubuh. hingga buai mesra terasa mengikat
tentang :hari yang saat itu
seorang ibu merelakan nyawa
menghabiskan nafas
menelan perih
atas nyawa diri, o diri

di bawah langit, sunyi diri menyepi
sekalipun deburan ombak memasang gerah
atau bising menyingsing perut bumi
kepada siapa lagi, diri
selain mengabdi. munajad segala isi hati
untuk esok, mencerah bumi yang sebagian terkabut

Di samping khusyuk kepada Ilahi
seisi Semesta merona
atas pengabdian diri
sebagai abdi
di bumi
ini




*Puisi ini didokumentsikan dalam Kumcerku.com (05 Juni 2013) dan Eramadina.com (23 Mei 2013)



Sebuah rangkaian singkat dan sederhana ini, diharapkan dapat menyentuh qalbu. Sehingga nantinya lahir benih-benih cinta yang selanjutnya dapat mencerminkan diri dengan situasi (baca : keberadaan saat ini). 

0 komentar:

Posting Komentar