Oleh : Wahyu Wibowo
adakah yang tau dimana letaknya
telaga?
ya, letaknya di mataku, di matamu, di
mata mereka, di mata kita semua
bias sinar takkan rapuh merangkum kisahnya
muara tentang segala hal penuh cinta
dan cahaya
lalu, semilir rayap-merayapi hari
di sekitar pundak-pundak tuan peniup
doa-doa penguat diri
meratapi dan meresapi bulir-bulir
keringat yang mebah di pori-pori
dan pergi –melenyap sunyi–
menyisakan bulir lirih
“pedulikah tuan untuk berbagi?”
perih mendengar ucapan lirih itu
getir manaksir dan melengsir
sihir-sihir
ke pundak memuncak gelak pilu
telaga di mata kita, kawan
taksirlah cahaya mentari yang tak
terhitung luas dan banyaknya
ketika kau putuskan untuk mengukurnya
-tak hingga, sungguh!
telaga di tangan kita, dan
menderaplah langkap penuh cinta serta doa saban suka-cita
Indralaya, 11 Januari 2013
*Puisi ini dipublikasikan di Eramadina.com ( 15 Juni 2013)
0 komentar:
Posting Komentar