Laman

Selasa, 12 Januari 2016

Ada-ada Saja Jalan Untuk Belajar








(Foto Bareng Kampus Fiksi-Diva Press)

Bismilahirrahmanirrahim..

Senin lalu (21/12/2015), siang hari aku menuju STEI Yogyakarta untuk mengikuti "Diskusi & Bedah Buku Ubah Patah Hati Jadi Prestasi" bersama mas Dwi Suwiknyo, seorang penulis puluhan buku dan dosen. Tiba di Halte Mandala Krida hujan turun lumayan membasahi. Meski begitu, aku mencoba menerobos linangan air dari langit menuju kampus itu. Di sana ternyata berkesempatan ketemu penulis pula, mas Redy 'Ugeng' Kuswanto  dan mas Hamdan Nugroho (penerbit NunMedia).


Sebelumnya, selama di perjalanan dalam trans jogja, aku mendapatkan kabar dari Aris Rahman Yusuf mengenai pengumuman suatu kompetisi menulis puisi nasional. Alhamdulillah, namaku tertulis di nomor kedua. Entahlah, sebenarnya beberapa tahun terakhir aku sedikit malas mengikuti kompetisi menulis puisi (dengan alasan puisiku begitu sederhana, sekali). Mungkin terakhir kali aku mengikuti hal serupa pada tahun 2012, mungkin! Keinginan itu lahir ketika pada hari terakhir saat ada dorongan dari mas Syarif untuk ikut serta, sebab hari yang sama karyanya baru akan dikirimkan, setelahnya kubuat pula puisi bertema “Aku dan Muhammad” dan kukirim segera (dan ternyata, tiga besar kompetisi ini naskahnya dikirimkan pada hari terakhir. Satu lagi ada mbak De Lizta, penulis yang kini tinggal di Magelang).

Kabar ini pula menjadi pelepas dahaga setelah selama tiga pekan terakhir naskahku 'absen' di rubrik sastra di media cetak. Namun, itu tak masalah, sebab aku pula masihlah pemula. Dan, sepertinya pada minggu ketiga akan kembali hadir karyaku di media, setelah Koran Harian Sastra Mata Banua menerima pinangan puiskiku. Aku menyadari menyadari bahwa kita tidak akan mengetahui perkembangan karya bila aku lebih suka menyimpan saja (atau mulai jarang menulis). Di samping itu, aku memang berencana sorenya untuk berangkat ke solo, yang tentu membutuhkan sedikit-banyaknya biaya. Namun, rezeki pun datangnya punya cara. Barangkali lewat kompetisi menulis puisi ini pula.

Malamnya aku telah sampai di kota solo. Sedikit berubah dari rencana awal, kembali dengan bangga aku merepoti sSaudaraku, Agung Putra Suweru. Pagi selanjutnya, penulis yang (sebenarnya) berasal dari sumsel dan kini tinggal di solo menjemputku. Tujuannya adalah menuju ke percetakannya, BukuKatta. Ya, di sana pula aku melihat aktivitas kak Yudhi Herwibowo mengerjakan naskah-naskah, pun melihat koleksi bukunya yang jauh lebih banyak jumlahnya dibanding aku yang baru saja mencoba mengumpulkan buku.

Malam harinya, melajulah aku bersama kak Yudhi Herwibowo menuju Balai Soedjatmoko Solo. Di tengah jalan, kami mampir di warung makan untuk menikmati gudeg ceker & telur. Begitu lezat dan mengenyangkan. Terimakasih atas semuanya kak.

Tiba di Balai, yang pertama sekali aku kutemui adalah Mbak Tiwi dan beberapa teman Kampus Fiksi"Diva Press" Yogjakarta. Sempat ngobrol beberapa menit, akhirnya aku bertemu dengan mbak Serüni Unie yang telah menyiapkan 3 eksemplar Buletin Sastra Pawon, sebab mbak Serüni Unié dan mbak Puitri Hati Ningsih terpaksa tertarik menampilkan 2 puisiku di dalam buletin itu. Heee (bisa juga didownload buletinnya di http://pawonsastra.blogspot.co.id/…/ebook-pawon-edisi-45-ta…).

Melalui mbak Serüni, aku berkenalan dengan bu Denis Hilmawati. Salah satu penulis di Buku Kumpulan Puisi Negeri Poci edisi terbaru, yang ternyata sudah berteman melalui akun facebook. Pun, di sana aku sudah mulai akrab sama Catur Hari Mukti penulis muda Sragen, namun kedekatan lebih suka bertukar kabar mengenai perkembangan dunia bulutangkis. #Loh.

Pertemuan tak diduga selain itu, hadir pula teman-teman SMART ILC Pare, kediri: Miss Uun, Ria 'Jungle' osso, fira, dan kawan-kawan lainnnya. Pertemuan yang tidak direncanakan, namun mampu melepas rindu sebab beberapa bulan lalu sempat nimbrung di sana dan ada 'angan-angan' untuk ke sana kembali, suatu hari nanti. Jadi kembali pingin berjumpa teman-teman di sana, sebut saja Arif Ardwiantoro, Rahmat Santoso, Resty Tiny, Jarwinda, Wahidah Putri Achmad, dan lainnya.

Lepas mengikuti rangkaian acara, "Bedah Novel Puya Ke Puya" karya penulis beken, Faisal Odang. Karya Lokalitas Tanah Toraja yang begitu memukau, dan tentu penulisnya masih muda pula. Kurang lebih setahun lebih muda dariku. (Lalu, mana karyaku?)

Setelah acara, sebagai "sok tamu" aku lebih banyak diam ketika malam itu njagong bareng bersama kak Ngadiyo Diharjo, faisal odang, mbak Indah Darmastuti, mbak Cat Miaow, mbak Sanni B Kuncoro, mbak Puitri Hati Ningsih, mbak Leila S. Chudori, dan lainnya.

Selanjutnya, seperti rencana awal aku hendak pulang ke Jogja malam itu. Namun, Kak Ngadiyo Diharjo tidak memberikan izin dan lebih mengajak istrihat lebih dulu di kontrakannya. Akhirnya, aku tak bisa menolak. Hanya saja, aku esok pagi harus segera ke jogja pagi-pagi sekali. Dan itulah yang terjadi, selepas subuh aku bersegera mencari bus menuju kota perantauan dan melangsungkan rencana yang telah disusun.

Ya, berjodoh dengan rejeki tiadalah yang mengetahui tepat waktunya. Aku hanya mencoba untuk tetap berusaha dan berusaha. Jika keingian itu sudah ada, ada-ada saja jalan untuk terus belajar. Pun, aku pula berharap keinginan belajar di tahun depan dapat tercapai, pula.

Ups, sebelum mengakhirnya, jalan lain untuk belajar dan bertahan di Jogja yang kudapat di hari kemarin adalah ketika di tengah hari. Ponselku berbunyi. Pak Andi (bagian kemahasiswaan Unsri) menghubungiku, setelah beliau menyikapi dengan segera pertanyaanku tentang dana PKM 2015 yang sudah kumulai dua minggu lalu.

Dalam penyampaiannya, Pak Andi menyampaikan bahwa dana dari Dikti sudah masuk ke Unsri. Ia berharap bisa berlangsung cepat pula ke rekening masing-masing tim, di bulan itu. Namun, beliau tidak bisa begitu menjanjikan, sebab suasana akhir tahun memang begini. Dan, bilapun belum masuk ke rekening masing-masing ketua tim, setidaknya beliau sudah berencana. []

Ruang Inspiratif, di pagi memaksa kuota modem
Ditulis ulang dari status fesbuk
Yogyakarta, 12 Januari 2016.
Semoga bermanfaat!

Mari silatirahmi di:
Facebook        : Wahyu Wibowo
Twitter             : @WahyuKelingi
Blog                 : Sinauramerame.blogspot.com




0 komentar:

Posting Komentar