Bismillahirahmanirrahim...
Setiap
orang memiliki mimpi dan keinginan akan keindahan hidup masing-masing. Setiap
orang tentu memiliki variasi yang berbeda-beda, pun aku denganmu, ataupun
kalian. Meskipun begitu, yang demikian mengarah pada satu titik ‘puncak’ yang
dinamai keberhasilan.
Standar
dari keberhasilan setiap orang tentu berbeda-beda pula, seperti berbedalah isi
hati antara satu dengan yang lainnya. Bisa jadi, pada satu ruang lingkup yang
sama, ataupun memiliki kesamaan nama, warna kulit, golongan darah, rambut,
sifat, bahkan dari orang tua yang sama. Itu semua tak menjamin melahirkan tolak
ukur dari ‘pikiran’ setiap orang akan sama.
Seperti
membaca sebuah karya tulis orang lain, semisal puisi atau cerpen yang memang
karya imajinasi dari penulisnya. Meski memang kebanyakan penulis lebih banyak
mengutarakan kisah nyata hidupnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
atau baik hanya dilihat ataupun sekedar mendengar cerita saja. Itu bukanlah
alasan untuk tidak memainkan imajinasi yang akhirnya melahirkan karya semisal
puisi atau cerpen. Dari sudut pandang pembaca tentunya akan melahirkan sebuah
arti, makna ataupun definisi yang berbeda dari sebuah karya yang mereka baca,
apalagi dari sisi penulisnya, tentunya tidak begitu sama. Dilihat dari sudut
arah makna yang disampaikan terkadang mengerucut pada satu titik yang
melahirkan kesamaan, meski tak seutuhnya.